Minggu, 30 Oktober 2011

PERNYATAAN SIKAP LINGKAR STUDI ILMU SOSIAL KERAKYATAN


PERNYATAAN SIKAP
LINGKAR STUDI ILMU SOSIAL KERAKYATAN

Sumpah pemuda, janji keramat para pemuda Indonesia yang dideklarasikan pada tanggal 28 Oktober 1928, pemuda Indonesia berjanji akan selalu mengabdikan diri pada bangsa dan Negara Indonesia. Apalagi saat itu keadaan Indonesia sedang berada di bawah belenggu langsung Penjajah Belanda, tentu ini semakin menjelaskan bagaimana para pemuda Indonesia menyadari sepenuhnya peran dan posisinya atas perjuangan seluruh rakyat Indonesia, baik atas perjuangan kaum tani, kelas buruh dan golongan lain rakyat Indonesia dalam melawan penjajah Belanda.
Hal ini juga dapat dilihat bahwa sebelum sumpah pemuda dilahirkan, kaum pemuda telah memiliki andil besar dalam kancah pergerakan polotik nasional, yang saat itu lebih dikenal sebagai zaman “Kebangkitan Nasional”, atau lahirnya kesadaran meluas dari kalangan masyarakat demi kemerdekaan bangsa dan rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan Belanda. Kelahiran sumpah pemuda sendiri tidak terlepas dari sejarah panjang bangsa dan rakyat Indonesia dalam melawan kekuasaan kolonial Belanda ratusan tahun lamanya.
Dalam konteks saat ini pun, keadaan Indonesia tidak jauh berbeda saat KMB ditandatangani, yaitu sebagai negeri setengah jajahan dan setengah feudal di bawah dominasi kaum imperiliasme, yang bertujuan untuk mengeruk seluas-luasnya kekayaan alam Indonesia, menguasai pasar dalam negeri bagi kepentingan over produksi imperialis dalam memeras keringat dan tenaga kerja murah rakyat Indonesia. Itu semua dijalankan oleh kaki tangannya imperialis di dalam negeri yang menjadi abdi setia mereka, yaitu kaum borjuasi besar komprador, tuan tanah besar dan kapitalis birokrat yang menjadi kekuasaan bersama dalam pemerintahan boneka imperialis saat ini.
Di bawah rejim boneka imperialis, rakyat Indonesia terus mengalami ketertindasan dengan makin akutnya krisis ekonomi dalam negeri yang mengancam penghidupan sehari-hari rakyat Indonesia, terutama bagi kelas buruh dan kaum tani di Indonesia. Kondisi terpuruknya rakyat Indonesia juga dialami kaum pemuda dan mahasiswa di Indonesia, terkait hak untuk mendapatkan pendidikan dan lapangan pekerjaan. Belum lagi biaya pendidikan yang sangat mahal, biaya kesehatan sangat mencekik bagi rakyat miskin. Ini artinya rakyat Indonesia akan semakin tertindas, kelas buruh dan petani harus berhadapan dengan semakin kerasnya Negara terhadap mereka, bahkan soal-soal kehidupan di desa pun akan semakin sulit, dan efek bagi para pemuda adalah semakin sulitnya mendapat pekerjaan yang layak di negeri sendiri.
Maka dengan ini kami sebagai pemuda-pemudi Indonesia menuntut:
1.      Sediakan lapangan pekerjaan yang layak dan memadai di dalam negeri bagi pemuda Indonesia, lulusan sekolah dan perguruan tinggi
2.      Realisasikan anggaran pendidikan 20 % dan hentikan pemotongan subsidi pendidikan
3.      Berikan sekolah gratis dan kuliah murah bagi anak-anak buruh dan buruh tani
4.      Naikkan upah buruh sesuai standar Kebutuhan Hidup Layak
5.      Hentikan perluasan tanah perkebunan besar, hutan industri, kompleks pelatihan militer dan eksploitasi sumber daya alam lainnya untuk kepentingan imperialis
6.      Berikan pelayanan kesehatan murah untuk rakyat dan hentikan pencabutan subsidi kesehatan

                                                                                          Banjarmasin, 28 Oktober 2011
                                                                                          Tertanda,

                                                                                          eLSISK

1 komentar:

.:: Satu Nusa Satu Bangsa, Salam Sosial ::.
Silahkan tinggalkan komentar dengan menjunjung tinggi sopan santun khas masyarakat Indonesia. Terima Kasih

Pencarian