Rabu, 28 Mei 2014

Paranormal VS Paramedis

Oleh: Mukarramah (2013)

eLSISK - Bicara mengenai paranormal dan paramedis dalam masyarakat daerah sangat erat kaitannya dengan masalah kesehatan dan metode pengobatan. Medis atau biasa disapa dengan ilmu kedokteran, adalah suatu keahlian yang digali melalui proses pembelajaran yang memerlukan konsentrasi belajar yang cukup lama, bahkan hingga bertahun-tahun, sampai para sarjana kedokteran ini memang telah terbukti mampu meguasai dan mengerti bagaimana metode pengobatan tersebut, baru ia dapat dipercaya dan bisa melakuan praktek pengobatan dalam bidang kedokteran, bahkan kajian ilmu yang dipakai paramedis bukanlah sebuah praktek yang berandai-andai atau sebuah proses coba-coba, melainkan sesuatu yang harus melalui proses penelitian hingga mampu dibuktikan secara nyata dan mampu dipertanggung jawabkan, berbeda hal nya dengan dunia paranormal yang biasanya identik dengan hal yang mistis dan tidak kasat mata serta bahkan tidak logis, paranormal dipercaya masyarakat adalah sebuah keistimewaan yang dimiliki oleh seseorang yang mampu mendeteksi hal-hal ghaib yang tidak terlihat oleh banyak orang, bahkan paranormal juga dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit meski dengan cara yang kadang tidak masuk akal seperti memindahkan penyakit kepada hewan, menggunakan batu ajaib atau menggunakan keris yang dicelupkan kedalam air lalu airnya diminumkan kepada pasien dan yang lebih parahnya lagi paranoramal biasanya mengaku mendapat bisikan atau bantuan dari jin dalam melakukan dan menyelesaikan praktek  pengobatannya, sehingga kadang kala penyakit yang disebutkan pun sering kali dikatakan dengan terkena guna-guna atau santet.
padahal jika  kita amati dengan sudut pandang agama islam sudah jelas di sebutkan dalam sebuah hadits yang berbunyi:
Barangsiapa mendatangi dukun dan membenarkan ucapannya, maka sungguh ia telah kafir kepada wahyu yang telah di turunkan kepada Muhammad” (HR Abu Dawud)

Hadits diatas telah menjelaskan bahwa tidak dibenarkan untuk melakukan pengobatan dengan cara pergi kedukun, Sangat  terlihat  jelas ketika  pesan-pesan  yang diberikan oleh paranormal kepada pasien itu dapat menimbulkan pemikiran-pemikiran yang tidak logis pula hingga sang pasien akan berusaha mengobati penyakitnya dengan cara yang instan meski melalui proses yang tidak wajar atau dengan menggunakan  benda-benda yang di haramkan oleh agama, meski tidak sepenuhnya paranormal melakukan praktek yang tidak dibenarkan secara agama, kadang ada hal-hal yang sesunguhnya dibenarkan oleh syara, seperti membacakan surah-surah yang terdapat dalam Al-Qur’an namun yang keliru dalam masalah ini adalah mengenai melibatkan benda-benda tertentu yang dipercaya mempunyai kekuatan sehingga kebanyakan dari praktek tersebut menimbulkan unsur-unsur kepercayaan mengenai kekuatan yang diluar dari kendali Allah, begitulah hal yang sering terjadi ditengah-tengah masyarakat, banyaknya paranormal yang berkedok islam, padahal praktek yang dilakukannya sendiri tidak sejalan dengan syara, saya rasa inilah yang menjadi PR untuk kita semua, kita sebagai kaum intelektual sudah seharusnya memberikan pembaharuan baik mengenai pola pikir atau perilaku masyarakat kita, bahwa islam sendiri tidak pernah membenarkan praktek-praktek yang sifatnya mengambil manfaat dari benda-benda mati serta meminta bantuan kepada jin dan makhluk halus lainnya, memang tidak bisa dipungkiri bahwa pada saat ini pandangan masyarakat mengenai agama dan budaya seakan-akan menjadi sebuah satu kesatuan, sehingga lahirnya sebuah budaya yang bersifat intrik sekalipun tidak menjadi permasalahan besar bagi masyarakat awam pada umumnya. Namun harus kita sadari bahwa tolak ukur maju dan mundurnya suatu kelompok masyarakat adalah tergantung kepada peradaban masyarakat itu sendiri,karena dampak lain mengenai keberadaan paranoramal adalah masyarakat akan terbiasa berfikir dengan cara yang instan dan simple mengenai suatu permasalahan, minimnya pemikiran yang terhadap sesuatu yang sebenarnya mampu dibuktikan secara ulmiah, mereka akan selalu mengait-ngaitkan dengan hal-hal yang tidak masuk akal, karena itu saya rasa praktek seperti ini sangat tidak mendidik dan bahkan merugikan  untuk masyarkat kita  baik dalam hal agama maupun dari segi peradaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.:: Satu Nusa Satu Bangsa, Salam Sosial ::.
Silahkan tinggalkan komentar dengan menjunjung tinggi sopan santun khas masyarakat Indonesia. Terima Kasih

Pencarian