Kamis, 16 Februari 2017

Pengaruh Minimarket Terhadap Ekonomi Mikro


 Tak bisa dipungkiri perusahaan retail semacam ,alf*m*rt,indo**ret,7**even,g*ant, pasti sudah familiar ditelinga kita, dan bahkan mungkin banyak di tempat ada saat,ini,nah,bagaimana pengaruhnya terhadap usaha para pedagang biasa? atau tradisional? Tentu berpengaruh besar, di Banjarmasin khususnya, perusahaan retail semacam ini sudah sangat banyak.

 Membludak dan mengancam eksistensi pedagang tradisional,dimulai dari pelayanan 24 jam yg tentu sangat dibutuhkan orang-orang masa kini yg mobilitasnya  berbeda".



    kenyamanan ruangan berbelanja yg banyak dari mereka mengadopsi tempat berbelanja menjadi tempat nongkrong, sehingga konsumen betah lama-lama bertransaksi disana, yang biasanya bertolak belakang dengan gambaran eksterior bangunan pedagang Tradisional yaitu "Papadaan".
    
   Nah, menjamurnya usaha retail dengan sistem "tidak sehat" diibaratkan pukulan tinju Uppercut yg sangat telak, dimana biasanya lawan yang mendapatkan serangan tersebut akan jatuh tersungkur, begitu pula dengan usaha kecil dan menengah dan bahkan bagi usaha Semacam Supermarket. Dan ini menurut saya bertentangan dengan sila Kelima.

     Kita berbicara dengan mekanisme berbelanja yg ada di usaha retail tersebut, biasanya harga langsung terpatok dan pembeli tak bisa melakukan negoisasi harga yg ada pada usaha pedagang tradisional umumnya. Pembeli, masuk, belanja barang yg dibutuhkan, bayar dan pergi, individualisme sangat kelihatan disini, mungkin anda menyadarinya, mungkin bisa juga anda tidak sadar karena tertutupi oleh keramahan mbak-mbak cantik mereka?

oleh:
Adim Mizwari (LSISK2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.:: Satu Nusa Satu Bangsa, Salam Sosial ::.
Silahkan tinggalkan komentar dengan menjunjung tinggi sopan santun khas masyarakat Indonesia. Terima Kasih

Pencarian