Ini adalah pernyataan sikap mahasiswa terkait peringkusan paksa beberapa presiden mahasiswa (ketua BEM), lembaga resmi tingkat universitas yg dipilih langsung oleh mahasiswa, perguruan tinggi se Jabodetabek-banten
Beberapa Presiden mahasiswa ditangkap paksa saat aksi menuntut jokowi untuk menegakkan undang2 untuk memberhentikan ahok sementara, diringkus tanpa penjelasan apapun, ga diketahui kabarnya sampai saat ini.
Sikap Resmi Aliansi BEM Seluruh Indonesia mengenai Represifitas Aparat dan Upaya Pembungkaman Gerakan Mahasiswa
Siang ini (14/2) ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia Wilayah Jabodetabek dan Banten menggelar aksi di depan Istana Negara dengan agenda menuntut ketegasan Presiden Republik Indonesia dalam melaksanakan UU Pemda terkait pengangkatan kembali Basuki Tjahya Purnama (BTP) sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, belum juga aksi digelar aparat kepolisian melalui Kapolres Jakarta Pusat mendatangi massa aksi. Hingga kemudian meminta mahasiswa mundur, namun mahasiswa menolak karena aksi belum juga dimulai dan dinilai tidak ada yang dilanggar pada aksi kali ini.
Tiba-tiba, Dwiyono selaku Kapolres Jakarta Pusat menginstruksikan pasukannya untuk menangkap para Presiden Mahasiswa dan meringkusnya ke dalam mobil. Semua massa aksipun turut diringkus dan dibawa menggunakan minibus kepolisian.
Kejadian ini merupakan bentuk nyata represifitas aparat kepolisian terhadap gerakan mahasiswa. Bersuara dan mengemukakan pendapat di muka umum adalah hal yang sah dan dilindungi konstitusi, namun aparat kepolisian yang seharusnya memberi perlindungan dan rasa aman terhadap hak bersuara justru mengkebirinya secara jelas dan nyata.
Hari ini kita membuktikan bentuk kepanikan rezim, represifitas nyata aparat dan terindikasi ada intervensi politik. Hari ini kita menyaksikan bahwa Negara mengencingi amanat undang-undang dan memposisikan hukum serta kebebasan berpendapat sebagai dalih dan bergantung kepada rezim. Melihat kondisi yang terjadi, sehingga meyakini bahwa Negara sedang tidak baik-baik saja, kami Aliansi BEM Seluruh Indonesia menyatakan sikap:
1. Menolak Negara lemah dan menuntut hukum ditegakkan dengan berlandaskan kesetaraan di depan hukum bagi warga negara.
2. Meminta Kapolri untuk mencopot Kapolda Metro Jaya atas sikap represif jajarannya yang melakukan upaya pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat yang jelas-jelas dilindungi undang-undang.
3. Mengecam keras segala bentuk represifitas dan upaya pembungkaman terhadap gerakan mahasiswa oleh aparat kepolisian.
4. Menuntut pengembalian hak suara mahasiswa yang dibungkam yang sejatinya diatur dan dilindungi oleh konstitusi.
Hari ini rezim benar-benar membuka topeng dan menunjukkan wajah aslinya. Mengingkari serta mengkhianati amanat undang-undang, tidak memberikan rasa aman dan justru menjadi sumber keresahan, ketakutan dan kepanikan dari setiap warga negaranya. Maka, tidak ada upaya lain manakala rezim tidak mau memperbaiki diri, dimakzulkan adalah sebuah keniscayaan!
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!
Solo, 14 Februari 2017
Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia
Presiden BEM UNS Solo
Wildan Wahyu Nugroho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
.:: Satu Nusa Satu Bangsa, Salam Sosial ::.
Silahkan tinggalkan komentar dengan menjunjung tinggi sopan santun khas masyarakat Indonesia. Terima Kasih