Suatu hari ketika seorang mahasiswa
sedang berjalan di pinggir jalan, lalu ia singgah di sebuah toko untuk membeli
minuman dingin. Diserahkannya uang kertas Rp. 50.000.- an kepada si penjaga
toko. Dan dikembalikan oleh si penjaga toko sebanyak Rp. 46.000,- kepada si
mahasiswa. Kemudian setelah mahasiswa tersebut kembali berjalan ada seorang
pengemis meminta belas kasihan kepada mahasiswa tersebut, dan mahasiswa itupun
berkata “Maaf, saya tidak punya uang”. Dan dia pun kembali berjalan tanpa
memikirkan bahwa dia sudah berbohong.
Tanpa kita sadari bahwa di
kehidupan kita sehari-hari berbohong sudah sangat sering kita lakukan. Padahal
hal kecil seperti ini berakibat sangat fatal bagi moral bangsa kita. Dan
bodohnya kita menganggap hal semacam itu adalah hal yang LUMRAH. Padahal jauh sebelum merdekanya Indonesia, bangsa kita
sudah dikenal dengan bangsa yang sopan, santun dan ramah.
Apa yang terjadi dengan bangsa kita
sekarang?
Hanya ada dua pilihan dalam
menghadapi hal ini, DIAM dengan membiarkan hal ini membudaya atau LAWAN dengan
bersama-sama mencari solusi agar hal ini tidak membudaya.
Maka dari itu, kami dari Lingkar
Studi Ilmu Sosial Kerakyatan (eLSISK) mengajak kepada kawan-kawan untuk ikut
berpartisipasi dalam pencarian dasar bersama demi idealisme Negara kita dalam
sebuah DISKUSI PINGGIRAN yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Rabu / 28 September 2011
Pukul : 16.30-selesai
Narasumber : Kanda Fakhri Wardani S.Sos (Ketua DEMA Unlam
Periode 2006/2007)
Kanda M.
Norhusain (Sekretaris Umum eLSISK {Menjabat})
Tema:
Membangun Kesadaran Kolektif;
(Sebuah Ikhtiar Mencari Dasar Bersama)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
.:: Satu Nusa Satu Bangsa, Salam Sosial ::.
Silahkan tinggalkan komentar dengan menjunjung tinggi sopan santun khas masyarakat Indonesia. Terima Kasih