Rabu, 28 September 2011

Membangun Kesadaran Kolektif


Suatu hari ketika seorang mahasiswa sedang berjalan di pinggir jalan, lalu ia singgah di sebuah toko untuk membeli minuman dingin. Diserahkannya uang kertas Rp. 50.000.- an kepada si penjaga toko. Dan dikembalikan oleh si penjaga toko sebanyak Rp. 46.000,- kepada si mahasiswa. Kemudian setelah mahasiswa tersebut kembali berjalan ada seorang pengemis meminta belas kasihan kepada mahasiswa tersebut, dan mahasiswa itupun berkata “Maaf, saya tidak punya uang”. Dan dia pun kembali berjalan tanpa memikirkan bahwa dia sudah berbohong.
Tanpa kita sadari bahwa di kehidupan kita sehari-hari berbohong sudah sangat sering kita lakukan. Padahal hal kecil seperti ini berakibat sangat fatal bagi moral bangsa kita. Dan bodohnya kita menganggap hal semacam itu adalah hal yang LUMRAH. Padahal jauh sebelum merdekanya Indonesia, bangsa kita sudah dikenal dengan bangsa yang sopan, santun dan ramah.
Apa yang terjadi dengan bangsa kita sekarang?
Hanya ada dua pilihan dalam menghadapi hal ini, DIAM dengan membiarkan hal ini membudaya atau LAWAN dengan bersama-sama mencari solusi agar hal ini tidak membudaya.
Maka dari itu, kami dari Lingkar Studi Ilmu Sosial Kerakyatan (eLSISK) mengajak kepada kawan-kawan untuk ikut berpartisipasi dalam pencarian dasar bersama demi idealisme Negara kita dalam sebuah DISKUSI PINGGIRAN yang akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal               : Rabu / 28 September 2011
Pukul                           : 16.30-selesai
Narasumber                 : Kanda Fakhri Wardani S.Sos (Ketua DEMA Unlam Periode 2006/2007)
 Kanda M. Norhusain (Sekretaris Umum eLSISK {Menjabat})

Tema:
Membangun Kesadaran Kolektif;
(Sebuah Ikhtiar Mencari Dasar Bersama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.:: Satu Nusa Satu Bangsa, Salam Sosial ::.
Silahkan tinggalkan komentar dengan menjunjung tinggi sopan santun khas masyarakat Indonesia. Terima Kasih

Pencarian