Rabu, 26 April 2017

"Celetuk Madan ; Demo PT.Cinh dan Puluhan Petugas"

Kami sedang menikmati susu coklat hangat yang disuguhkan pada cangkir kecil di sebuah angkringan terkenal di Banjarmasin. Malam itu, hampir seluruh pengunjung MS sedang membicarakan soal Demo besar-besaran Mahasiswa di Kal-Sel untuk menuntut ketegasan pemerintah pada pelaksanaan hukum yang mesti diberikan pada sebuah perusahaan.

Madan mengawali pembicaraan kami malam itu. "Jadi ada kisah bang ai" ujarnya memulai. 

Ini kisah di Kalimantan Tenggara, sebuah provinsi di negara Borneos di Benua Acihui. Di Provinsi itu berdirilah sebuah gerakan mahasiswa di komandoi oleh Bung Syaiful dari organisasi EXIS 2002. Mereka selalu aktiv menyuarakan aspirasi dan kepentingan rakyat di Negara Borneos. Hingga tahun 2017 mereka berhadapan dengan Pemerintah untuk menuntut PT. Cinh yang terbukti melanggar banyak peraturan di negara itu.

Namun, sebelum demo yang akan dilangsungkan pada senin 24 April 2017 itu mereka (EXIS 2002) di hadang oleh Deal-dealan politik Pihak Otoritas Keamanan tertinggi di Negara itu, sebab Demo mereka bersamaan dengan datangnya anak raja yang ke-3. Dengan mempertimbangkan tawaran dari pihak pemerintah dan keselamatan anggotanya Bung Syaiful akhirnya mau mengubah jalur demo mereka.

Hasil kesepakatan itu berbicara tentang pertemuan akbar PT. Cinh, Pemerintah, Pihan Otoritas Keamanan dan Kaum Cendikia.

***

Madan berhenti bercerita, tetapi sekarang dia menilai kisah hari itu (tentang demo yang di ubah) "Kita bangga dengan EXIS 2002 bisa mempertahankan idealisme Cendikianya. Sedang di sisi lain kita kecewa pada pemerintah. Demo sudah berkali-kali namun tanggapannya tak sesuai ekpekstasi. Tetapi saat anak raja yang ketiga hendak datang, baru mereka bersedia memberikan tanggapan serius".

Aku menjawab "untung itu di hanya terjadi dalam cerita Fiksi ya bang, bukan Kal-Sel, kalau Kal-Sel demikian, maka artinya mahasiswa tak di anggap berpengaruh oleh pemerintah".


(Sebuah Cerpen)
Oleh : Abi Rizal JH
26 April 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.:: Satu Nusa Satu Bangsa, Salam Sosial ::.
Silahkan tinggalkan komentar dengan menjunjung tinggi sopan santun khas masyarakat Indonesia. Terima Kasih

Pencarian