PERNYATAAN
SIKAP
LINGKAR
STUDI ILMU SOSIAL KERAKYATAN (eLSISK)
“USUT
TUNTAS KELANGKAAN BBM DI KALSEL”
Masih terasahangat isu BBM yang menggemparkan lapisanmasyarakat Indonesia
setahun silam. Isu yang dilontarkan oleh presiden SBY
mengenai kenaikan harga BBM bersubsidi yang sempat menimbulkan kepanikan serta keresahan
diseluruh Indonesia, tak terkecuali di
daerah kita Kalimantan Selatan.
Lagi dan lagi, hari ini Kalimantan Selatan digemparkan kembali dengan kurangnya
pasokan BBM bersubsidi yang diperuntukkan terhadap rakyat Kalimantan Selatan.
Pasokan BBM yang disediakan pemerintah tidak berbanding dengan besarnya kebutuhan
rakyat Kalimantan Selatan saat ini. “Besar
pasak dari pada tiang”, itulah istilah yang sangat tepat untuk menggambarkan
keadaan BBM di Kalimantan Selatan hari ini. Dimana kebanyakan masyarakat sangat
membutuhkan BBM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun yang terjadi di
lapangan sangat bertolak belakang dengan harapan dari masyarakat.
Edaran yang dilayangkan Rudy Arifin selaku Gubernur Kalimantan Selatan pada
tahun 2012 kemarin, sempat memberikan angin segar untuk menertibkan penyebab terjadinya
kelangkaan BBM di Kalimantan Selatan. Namun
edaran itu tidak efektif sampai tahun 2013 ini.
Berpijak dari hal tersebut, kami dari Lingkar Studi Ilmu Sosial Kerakyatan
(eLSISK) menuntut:
1.
Tuntaskan kelangkaan BBM yang terjadi di
Kalimantas Selatan
2.
Tindak tegas oknum-oknum penyelewengan BBM di Kalimantan
Selatan
3.
BuatkanPerda/Pergub tentang penertiban BBM
4.
Tingkatkan pengawasan terhadap penyaluran BBM yang ada di
Kalimantan Selatan
Banjarmasin,
03 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
.:: Satu Nusa Satu Bangsa, Salam Sosial ::.
Silahkan tinggalkan komentar dengan menjunjung tinggi sopan santun khas masyarakat Indonesia. Terima Kasih